Rupiah Kian Terpuruk di Penutupan Akhir Pekan, Tembus 16.235 | LPP RRI

Berita, Nasional263 Dilihat

Penyebab Melemahnya Nilai Tukar Rupiah di Akhir Pekan

Data Bloomberg Menunjukkan Turunnya Nilai Tukar Rupiah

KBRN, Jakarta: Nilai tukar rupiah makin melemah di akhir pekan ini. Data Bloomberg menunjukkan, Rupiah ditutup turun 0,28 persen (45 poin) di posisi Rp16.235 per dolar AS.

Analisis Pasar Uang oleh Ibrahim Assuaibi

Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menyebut data ekonomi dari sejumlah negara menjadi faktor utama dalam melemahnya nilai tukar rupiah. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi melemahnya rupiah:

1. Perlambatan Ekonomi Global

Perlambatan ekonomi global, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, dapat berdampak negatif terhadap nilai tukar rupiah. Investor cenderung mencari aset safe haven seperti dolar AS, sehingga nilai tukar rupiah mengalami tekanan turun.

2. Kebijakan Moneter Bank Sentral AS

Kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. Jika Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan, maka investor akan lebih tertarik untuk menukarkan rupiah dengan dolar AS, sehingga nilai tukar rupiah melemah.

3. Ketidakpastian Politik Global

Ketidakpastian politik global, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China, juga dapat membuat investor cemas dan menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah. Investor cenderung mengurangi investasi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, sehingga nilai tukar rupiah turun.

Upaya Pemerintah untuk Menjaga Stabilitas Rupiah

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, antara lain dengan melakukan intervensi pasar melalui pembelian atau penjualan valuta asing. Selain itu, Bank Indonesia juga dapat menaikkan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi dan memperkuat rupiah.

READ  Tottenham Terkapar di Kandang Bournemouth | LPP RRI

Kesimpulan

Melemahnya nilai tukar rupiah di akhir pekan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal maupun internal. Para investor diharapkan untuk lebih waspada dan memperhatikan perkembangan ekonomi global serta kebijakan moneter yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *