Puncak Ritual Bulan Ke-7 di Tengger, Akses Wisata Bromo Dibatasi | LPP RRI

Berita, Hukum167 Dilihat

Gunung Bromo: Ritual Suci Wulan Kapitu

Gunung Bromo, salah satu destinasi wisata terkenal di Jawa Timur, akan mengalami pembatasan akses selama puncak ritual suci Wulan Kapitu. Ritual ini menjadi tradisi turun-temurun bagi warga Suku Tengger dan akan berlangsung dari Desember 2024 hingga Januari 2025.

Apa itu Ritual Suci Wulan Kapitu?

Ritual Suci Wulan Kapitu merupakan upacara adat yang dilakukan oleh warga Suku Tengger untuk memohon keselamatan dan berkah dari Sang Hyang Widi, sesuai dengan kepercayaan dan tradisi mereka. Upacara ini dilakukan setiap tahun pada bulan Desember hingga Januari, tepatnya saat bulan purnama.

Keunikan Ritual Suci Wulan Kapitu

Salah satu keunikan dari Ritual Suci Wulan Kapitu adalah prosesi persembahan sesajen yang dilakukan oleh para pemangku adat dan warga Suku Tengger. Sesajen tersebut berupa hasil pertanian dan hasil bumi lainnya yang dihaturkan sebagai tanda syukur dan permohonan agar tanah mereka tetap subur dan terhindar dari bencana alam.

Pembatasan Akses Wisata selama Ritual Suci Wulan Kapitu

Untuk menjaga kerukunan dan kesakralan dari Ritual Suci Wulan Kapitu, akses wisata ke Gunung Bromo akan dibatasi selama periode Desember 2024 hingga Januari 2025. Hal ini bertujuan untuk menghormati tradisi dan kepercayaan warga Suku Tengger serta menjaga kelestarian dari ritual tersebut.

Dampak Pembatasan Akses Wisata

Meskipun pembatasan akses wisata selama Ritual Suci Wulan Kapitu mungkin mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo, namun hal ini juga memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman budaya dan tradisi di Indonesia. Selain itu, pembatasan akses juga dapat memberikan kesempatan bagi alam Gunung Bromo untuk pulih dari dampak pariwisata yang terkadang berlebihan.

READ  Aturan Baru PPPK Paruh Waktu bagi Honorer R2-R3 di LPP RRI

Kesimpulan

Ritual Suci Wulan Kapitu merupakan bagian dari warisan budaya dan tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan memahami dan menghormati ritual ini, kita dapat belajar lebih banyak tentang keberagaman budaya di Indonesia dan merasakan kedamaian yang ditawarkan oleh kepercayaan dan tradisi masyarakat Suku Tengger.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *